Rabu, 23 April 2014

GONDONGAN/PAROTITIS EPIDEMIKA (MUMPS)

GONDONGAN (MUMPS ATAU PAROTITIS)

gambar : http://citacitabunda.com/wp-content/uploads/2013/07/Solusi-Mengobati-Penyakit-Gondongan-Pada-Anak.jpg

Penyakit gondongan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan parotitis atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus (Paramyxovirus) dan menyerang jaringan kelenjar dan saraf.

Penyakit ini sering menyerang anak-anak usia 5-10 tahun dengan gejala khas rasa nyeri dan bengkak pada salah satu atau kedua kelenjar leher (parotis). Seorang anak akan mendapatkan kekebalah tubuh terhadap virus Paramyxovirus dari ibunya sampai usia 12-15 bulan saja. Itupun jika ibu pernah menderita gondongan atau mendapatkan imunisasi sebelumnya.

Virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan ludah, bahan muntah dan urine. Virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut. Virus memperbanyak diri di saluran napas atas dan menyebar ke kelenjar getah bening lokal. Masa ini dikenal dengan masa inkubasi dan berlangsung selama 12-25 hari. Kemudian virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan lokasi yang dituju adalah kelenjar parotis, ovarium (indung telur) pada wanita atau testis (buah zakar) pada laki-laki, pankreas, tiroid, ginjal, jantung atau otak.

Tidak semua orang yang terinfeksi mengalami keluhan. Sebanyak 30-40% penderita tidak menunjukkan gejala sakit, tetapi tetap menjadi sumber penularan.

Gejala awal penyakit gondongan berupa demam, rasa lesu, nyeri otot terutama daerah leher, nyeri kepala, nafsu makan menurun diikuti pembesaran cepat dari satu atau dua kelenjar leher (parotis).

Gejala klasik yang muncul dalam 24 jam adalah anak akan mengeluh sakit telinga dan diperberat jika mengunyah makanan terutama makanan asam. Demam akan turun dalam 1-6 hari, dimana suhu tubuh akan kembali normal sebelum pembengkakan kelenjar hilang.

Pembengkakan kelenjar menghilang dalam 3-7 hari.

 Pada anak laki-laki yang belum pubertas dapat juga muncul pembengkakan testis pada minggu pertama atau kedua. Testis yang terserang terasa nyeri, bengkak dan kulit sekitarnya berwarna merah. Jika menyerang indung telur pada wanita dapat ditemukan keluhan nyeri perut bagian bawah.

Komplikasi dapat berupa infeksi otak (ensefalitis) dan ketulian namun jarang.

Diagnosis penyakit parotitis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium, kecuali gejala klinis yang muncul tidak klasik untuk parotitis.
Parotitis merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejalanya saja yaitu parasetamol untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan demam.

Pengobatan dengan anti virus sampai saat ini masih belum terbukti dapat bermanfaat, begitu pula dengan obat imunomodulator yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat dapat membantu mempercepat penyembuhan.

Penderita penyakit gondongan masih dapat menjadi sumber penularan sampai 10-14 hari setelah keluhan bengkak ditemukan. Sebaiknya selama periode tersebut, penderita dianjurkan untuk tidak masuk sekolah atau melakukan aktifitas di keramaian.

 Untuk mencegah penularan gondongan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, mulai dari cuci tangan, mencuci bersih peralatan makan atau mainan atau benda lain yang sering disentuh

Pencegahan adalah solusi terbaik supaya terhindar dari penyakit ini.

Cara pencegahan terbaik untuk parotitis adalah dengan imunisasi MMR (mumps, measles, rubella) yang merupakan bagian dari jadwal imunisasi rutin rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) 2011. Vaksin ini merupakan kombinasi dengan vaksin measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada usia 15 bulan dan kemudian usia 5-6 tahun.

Penulis
  1. dr. Melisa Anggraeni
  2. dr. I Md Gd Dwi Lingga Utama, Sp.A(K)
Bag/SMF IKA FK UNUD-RSUP Sanglah Denpasar

sumber :  http://ppdsikafkunud.com/gondongan-mumps-atau-parotitis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL APA YANG ANDA INGINKAN