DEMENSIA
Batasan dan Uraian Umum
Merupakan sindrom akibat penyakit otak, bersifat kronik progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multipel, yaitu fungsi memori, aphasia, apraksia, agnosia, dan fungsi eksekutif. Kesadaran pada umumnya tidak terganggu. Adakalanya disertai gangguan psikologik dan perilaku.Berdasarkan etiologinya demensia dibedakan menjadi:
• Demensia pada penyakit Alzheimer
• Demensia vaskular
• Demensia pada penyakit Pick
• Demensia pada penyakit Creutfeld-Jacob
• Demensia pada penyakit Huntington
• Demensia pada Penyakit Parkinson
• Demensia pada Penyakit HIV/AIDS
Demensia tipe Alzheimer prevalensinya paling besar (50-60%), disusul demensia vaskular (20-30%).
Manifestasi Klinis
Gejala dini dari demensia seringkali berupa kesulitan mempelajari informasi baru dan mudah lupa terhadap kejadian yang baru dialami. Pada keadaan lebih lanjut muncul gangguan fungsi kognitif kompleks disertai gangguan perilaku, yaitu;• Disorientasi waktu dan tempat
• Kesulitan melakukan pekerjaan sehari hari
• Tidak mampu membuat keputusan
• Kesulitan berbahasa
• Kehilangan motivasi dan inisiatif
• Gangguan pengendalian emosi
• Daya nilai sosial terganggu•
Dan berbagai perubahan perilaku dan psikologis lainnya (agresif-impulsif, halusinasi, waham)
Gejala-gejala klinis di atas pada demensia Alzheimer berkembang perlahan-lahan, semakin lama semakin parah, sampai pada tahap lanjut penderita menjadi tergantung penuh pada keluarga yang merawatnya. Sedang pada demensia vaskular gejala muncul akut, gambaran klinis sesuai kerusakan vaskuler di otak, kemunduran fungsi kognitif berjenjang sejalan dengan serangan kerusakan vaskular berikutnya.
Kriteria Diagnosis Dimensia Berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ-III Demensia (F00-F03) adalah sindroma disebabkan oleh gangguan di otak, umumnya berlangsung kronis atau progresif, ditandai oleh beragam gangguan fungsi luhur, termasuk memori, orientasi, pemahaman, kalkulasi dan kapasitas belajar, bahasa dan pertimbangan.
Kesadaran tidak berkabut.
Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai oleh deteriorasi kontrol emosi, perilaku sosial atau motivasi. Sindrom ini terjadi pada penyakit Alzheimer, penyakit serebrovaskuler, dan kondisi lain yang mempengaruhi otal secara primer atau sekunder.
Syarat utama untuk penegakan diagnosis ialah bukti adanya penurunan kemampuan, baik dalam daya ingat maupun daya pikir seseorang sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
Hendaya daya ingat secara khas mempengaruhi proses registrasi, penyimpanan dan memperoleh kembali informasi baru, tetapi ingatan yang biasa dan sudah dipelajari sebelumnya dapat juga hilang, khususnya dalam stadium akhir. Gejala dan hendaya di atas harus sudah nyata untuk setidak-tidaknya 6 bulan bila ingin membuat diagnosis klinis demensia yang mantap.
Diagnosis Banding
Delirium Depresi
Gangguan Buatan
Skizofrenia
Penatalaksanaan
Tata laksana psikososial ditujukan untuk mempertahankan kemampuan penderita yang masih tersisa, menghambat progresivitas kemunduran fungsi kognitif, mengelola gangguan psikologik dan perilaku yang timbul. Latihan memori sederhana, latihan orientasi realitas, dan senam otak, dapat membanu menghambat kemunduran fungsi kognitif. Psikoedukasi terhadap keluarga/caregiver menjadi bagian yang sangat penting dalam tatalaksana pasien.Pemberian obat anti demensia seperti donepezil dan rivastigmin bermanfaat untuk menghambat kemunduran fungsi kognitif pada demensia ringan sampai sedang, tapi tidak dianjurkan untuk demensia berat. Untuk mengendalikan perilaku agresif dapat diberikan obat antipsikotik dosis rendah (haloperidol 0.5-1 mg/hari atau risperidon 0.5-1 mg/hari). Untuk mengatasi gejala depresi dapat diberikan antidepresan (sertralin 25mg/hari).
Penyulit
Kecemasan dan depresi mungkin memperkuat dan memperburuk gejalaPrognosis
Perjalanan klasik dari demensia adalah perburukan bertahap selama 5 sampai 10 tahun yang akhirnya menyebabkan kematian. Pasien dengan onset demensia yang dini kemungkinan memiliki perjalanan penyakit yang cepatDaftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) III
2. Samuels SC, Neugroschl JA. Dementia. , 1993.
Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry,
3. Andreasen, Black, Sadock BJ, Sadock VA, edit, seventh ed. Lippincott Williams & Wilkins, A Wolter Kluwer Company, 2000, hal.1069-1093.
Introductory Texbook of Psychiatry
, 3th ed, 2001.
sumber gambar: http://lansiasehat.files.wordpress.com/2013/05/pikun.jpg
The King Casino Company - Ventureberg
BalasHapusIt 출장마사지 was born in 1934. The 출장안마 Company offers luxury hotels, febcasino.com If you don't have a poker room in your house, then you'll find ventureberg.com/ a https://tricktactoe.com/ poker room in the